Recent Posts

SembaQu

Pengalaman Bersama dengan Honda Supra X-125R

Halo sobat, kembali lagi setelah beberapa bulan gak nulis blog karena kesibukan kegiatan (hehehe sebenernya sih sibuk cuma gak terlalu tapi masih tergolong sibuk.....lah???jadinya apa dong wkwkkwkwk...ya sibuknya itu diantara sibuk ga sibuk, jadi ditengah2) ah lupakan aja intinya sibuk tapi ditengah2 :D.

Kali ini gw mo berbagi aja pengalaman ane tentang motor sebenarnya yang membawa gw ke dunia motor bahkan otomotif termasuk mobil (bingung juga kan kenapa motor bisa bawa gw suka mobil wkwkwk). Motor dari dulu terutama zaman sekarang merupakan sebuah kebutuhan wajib lagi bagi yang ingin praktis kemana-mana tanpa ada halangan kemacetan lalulintas di Indonesia ini.

Motor yang setia menemani dalam sehari-hari sampai sekarang
Sekarang sampe usia SD pun saja orang tua sudah banyak yang ngajarin motor. Jujur sih gw belom pernah diajarin naek motor sejak sd. Zaman SD gw masih maen sepedaan. Pertama kali nyoba motor itu kelas 7 atau kelas 1 SMP, tapi nyobain motornya cuma maen-maen aja seperti asal jalan, motor pertama waktu kelas 7 honda CT70/Trail 70 atau yang demen motor-motor kecil pasti tau ama yang namanya Honda Monkey, temennya honda Gorilla. Kapan-kapan kalau ada waktu nanti gw buatin pengalaman juga beersama Honda Monkey wkwkwk. Namun setahun setelahnya, bokap gw memutuskan buat ngajarin gw motor pada kelas 8 kalau gasalah lagi liburan cuma lupa pas liburnya pas kapan hehehe.

Nah waktu ngajarin gw itu pake motor Supra. Disini gw baru diperkenalkan tentang motor bebek dan bertransmisi :D.....Disinilah gw belajar banyak ama bokap gw. Motor gw pake adalah Supra x 125 2005 pakai velg racing, cuma ganti ban sama ganti spion, dan pake box givi monorack system,  dan ganti spakbor depan tadinya warna merah jadi warna hitam, sisanya standar. Namun baru pertama kali make tahun 2011an wkwkwk

Segi Dimensi Tampilan

Supra X 125-R Biru Putih merah, jarang juga ini!
Dari segi tampilan, ya begitu-begitu saja, namanya motor bebek gaada tangkinya, ramping tapi untuk supra x menurut gw lebih panjang dari motor bebek biasanya seperti revo, vega, dan sekelasnya. Joknya untuk penumpang cukup lebar. Tapi yang gw paling sama Supra X generasi tahun ini adalah warna strippingnya yang tidak ramai, sporty tapi elegan rapih mengalir. 

Kombinasi warnanya itu bagus banget menurut gw dan jadi punya aura. Padahal motor ini kalau diganti aja jadi warna polos atau kombinasi warnanya gak bagus, jadi gak menarik bener dah menurut gw :(. Bentuknya itu jadi biasa banget. Gw paling seneng ama supra yang warnanya biru putih dan motornya cukup jarang juga dijalanan.

Panel Supra X 125 R 2005 
Untuk panelnya ada indikator gigi, sein,  indikator bensin serta odometer berbentuk digital. Ini dia yang ane paling suka dari supra generasi ini. Supra baru malah gak berbentuk digital odometernya serta indikator bensinnya. Kok malah di downgrade ya Supra X yang baru :(.
Digital yang tidak dipunyai Supra baru sampai sekarang

Performa mesin

Untuk mesin dipersenjatai 124, 8 cc (dibuletin 125 cc), 1 silinder, SOHC 2 klep, masih karburator, transmisi semi otomatis sekuensial rotari 4 percepatan kopling ganda. Tenaga so so lah, tarikan bawah oke hinga menengah ke agak atas. Rasio giginya untuk gigi 1 sampai gigi 2 cukup panjang napasnya. Gigi 1 bisa di geber sampai 40 km/jam, gigi 2 sampai 65 km/jam.

Untuk top speed sudah lama gw nyoba jaman dulu pernah sampai maksimal 120 km/jam,  pakai pertamax. Dulu jamannya premium ada pakai pertamax dan preium untuk top speed tidak jauh bedanya. Pertamax sedikit lebih irit. Kalau menggunakan oktan diatas 92 tenaganya sudah ngempot, tidak sesuai kompresi, dan malah nembak sedikit kadang-kadang, dan berujung ke boros bensin. Dulu ane pernah nyoba pakai Pertamax turbo. Ane coba geber malah ngempos karena tidak sesuai kompresi, dan bensin lebih cepat habis. 

Yah cukup lah buat motor 125 cc bebek juga gaperlu terlalu kenceng sebenarnya, yang penting enak dipakai harian :D dan juga kelemahan Supra x bodynya itu gampang getar semua kalau mesin digeber RPM tinggi sedikit. Kadang malu malah didengerin orang hehehe. Namun sekarang diakalin pakai double tip di dalemnya serta cable tie bagi part-part yang sudah mulai dol. Tapi namanya dulu penasaran ya gimana dan situasi memadai :).  


Handling dan kenyamanan

Pengalaman yang sudah dari dulu sampai sekarang, dan sudah menyoba berbagai macam motor bebek, menurut gw memang seri Supra X lah yang paling enak di kelasnya menurut gw. Ayunan shock yang cukup lembut baik depan mau pun belakang. Shock Supra depan memakai teleskopik  standar sedangkan shock belakang supra showa standar dual shock. Temen sendiri ngakuin kalau dibonceng Supra ane bantingannya empuk. Kemudian dalam pengendalian atau handling, pengalaman sehari mengendarai motor ini lincah sekali.

dari samping kanan
Dari Belakang
Melandas kemacetan walaupun motor bebeknya termasuk yang sedikit panjang, tapi tak pengaruh ketika nyelap-nyelip. Bobotnya yang enteng cuma kisaran 100 kg, geser-geser asal gausah pake tenaga masih bisa. Namun dipakai lebih dari 80 km/jam motor gw dah kurang stabil, apa lagi 100 km/jam, gak enak wkwkwk -_-. Cuma sekarang sudah mendingan walaupun masih gak enak, karena ane ganti ban lebih besar, ban depan pakai FDR Genzi Pro 80/90, ban belakang pakai FDR Sport XR 100/90. Posisi duduk oke, tegak. Tinggi stang di tengah-tengah. Tinggi nda, bawah nda.


Ngomong-ngomong konsumsi bensin, dirata-rata 1 liter bisa 40 kilometer menggunakan pertalite dan pertamax. Ukurannya buat motor lama sih sedang gak irit-irit banget. Karena dibandingin motor injeksi sekarang saja 1 liter bisa sampai 50 kilo lebih! Pada dulu jaman pakai premium jaman SMA SMP gak ngitungin ini.  Cuma belakangan ini ane ngerasa agak lebih boros dari biasanya. Belum setting ulang karbu lagi.

 Tentunya banyak suka dan duka yang banyak di Supra ini. Ada beberapa pengalaman yang gak terlupakan bareng supra di jalan. Kalau ane ceritain di sini nanti bisa panjang bangett wkwkwk. 

Supra terkenal bandel dan gak perlu banyak perawatan asal  kita rajin ganti oli, sesuain campuran udara serta bensin di karubrator, serta make motornya alus. Onderdil yang orisinilnya awet terutama bagian mesin. Mesinnya saja masih alus, tidak ada yang ngelitik. 3-5 hari diam stater 1 kali pencet jerrrrr masih bisa tokcer. Padahal motor karbu :D. 

Ya itu lah pengalaman gw tentang bersama motor Supra X 125-R generasi tahun 2005 ini. Semakin lama bersama, semakin bisa memahami karakter supra x yang berguna untuk mengendalikan sesuai situasi untuk berkendara yang nyaman. Karakter motor perlu kita pahami, karena itu merupakan faktor penting dalam kita menaiki serta mengendarai motor. 

Pesan bokap gw yang tetap nempel serta mengingatkan gw mengendarai motor, mau pakai motor apapun jenisnya yaitu "Orang naik motor mah banyak (asal naik motor) tapi orang yang BISA MENGENDARAI MOTOR gak banyak, semua perlu perhitungan, serta pahamin karakter motor bener bener". 

Sekian curhat + review + cerita campuran ini :D
Me n SupraX






Awas Bottleneck dan Overspec menyerang komputermu!

Halo sobat tech, kali ini gw mo bahas tentang permasalahan seputar merakit atau membeli komputer. Sebagai konsumen, kita harus benar-benar mempertimbangkan serta memilih dengan cermat terhadap banyaknya perangkat komputer yang beredar dipasaran ini agar kita menghindari dari yang namanya overspec. Sebelun lanjut tentang overspec, mari kita ketahui dasar-dasar dari perangkat komputer terlebih dahulu. Komputer terdiri dari perangkat keras utama seperti Motherboard, Graphics Processing Unit (GPU) yang terkenal di Indonesia dengan sebutan VGA, processor, Memory RAM (Random Access Memory), Harddisk Drive. Kelima komponen sering menjadi perbincangan ketika kita mau memperbaharui komputer kita. Lima komponen ini saling berhubungan satu sama lain. Oleh karena itu tentunya jika satu komponen tidak seimbang performanya, maka kinerja hardware yang lain tidak akan jalan maksimal. Dalam istilah komputernya dikenal dengan bottleneck.

Prinsip dasar pengerjaan dari komputer adalah ketika kita ingin menjalankan sesuatu program atau perintah dari alat masukan atau input device seperti mouse, keyboard, pertama melewati port yang terdapat pada motherboard lalu diatur oleh processor melalui controller dalam motherboard, serta diteruskan lewat memory dan diteruskan lagi kedalam harddisk dan berulang, terjadi dalam dua arah. Apa bila ada permintaan pengelolaan grafis maka akan diolah oleh prosesor serta diteruskan ke dalam GPU atau VGA. Prosesor sekarang sudah beberapa menjadi satu dengan VGA menjadi satu kesatuan yang orang mengenalinya dengan sebutan VGA onboard. Hanya bedanya VGA terpisah dari prosesor memiliki memori VRAM (Video RAM) sendiri, sedangkan VGA onboard mengandalkan memori RAM yang diambil menjadi VRAM VGA onboard.

Perusahaan yang memproduksi perangkat komputer ketika kita ingin memilih prosesor, ada Intel dan AMD. Kemudian jika kita ingin memilih, kartu grafis atau VGA ada AMD juga dan Nvidia. Sedangkan RAM terdapat banyak perusahaan seperti, Patriot, G-Skill, Corsair, Team Elite, dan lain-lain. Lalu untuk media penyimpanan atau Harddisk ada Seagate, Western Digital, Hitachi. Komponen yang terakhir dan yang perlu perhatian lebih untuk menyambungkan semua komponen atau mengintegrasikan perangkat yaitu Motherboard  yang diproduksi oleh Gigabyte, ECS, Asus, MSI, Jetway.
Pilihan yang paling banyak lagi adalah VGA yang dikeluarkan AMD maupun Nvidia karena, perusahaan tersebut menjual kepada beberapa distributor resmi. Seperti contohnya Nvidia menjual produknya yang bernama seri Nvidia GTX 1080. Namun ketika mereka resmi menjualnya, dibantu oleh distributor-distributor global. Misalkan nama dari distributor resmi perusahaan Nvidia tersebut adalah Zotac atau Asus. Maka VGA tersebut yang dijual di pasaran ada 2 merek VGA yaitu Nvidia Asus GTX 1080 serta Nvidia Zotac 1080. Padahal, banyak sekali distributor-distributor yang ditemukan diseluruh dunia ini seperti Asus, Zotac, Palit, Pixel view, Gigabyte. Sedangkan dari perusahaan AMD adalah HIS, PowerColor, Shappire, XFX, dan masih banyak lagi diantara kedua pihak. Karena banyaknya sekali berbagai macam komponen ini yang membuat kita bingung untuk menentukan apa yang sesuai dengan komputer kita.

Bila tidak sesuai maka akan terjadi bottleneck dan dapat berujung juga pada overspec. Sedangkan overspec dapat terjadi ketika kita membeli komponen yang melebihi atau kurang sesuainya spesifikasi komputer terhadap kebutuhan yang seharusnya sehingga, ada perfoma yang tidak terpakai atau terbuang. Namun sewaktu kita pertama kali merakit komponen komputer pertama kali kita juga bisa mengalami overspec apa bila kita tidak mengetahui tentang karakteristik atau teknologi dari suatu komponen tersebut. Contohnya, kita sadar komputer kita terlalu tua dan harus segera di perbaharui perangkatnya untuk memenuhi kebutuhan kita. Lalu kemudian kita mengganti hardware nya tersebut beberapa dengan yang sesuai namun terlalu tinggi spesifikasi dan tidak berimbang. Satu teknologi lama, dan yang diganti dengan teknologi baru. Sehingga performa pun naik namun tidak signifikan atau malah sesuai ekspetasi, dan juga membuang banyak uang untuk menombok kelemahan perangkat lainnya. Namun ternyata kita tidak menyadari bahwa untuk mendongkrak performa komputer dari bottleneck tidak membutuhkan biaya yang banyak jika kita mengetahui apa yang akan dikerjakan oleh komputer alias kebutuhan kita. Bottleneck dan overspec saling berkaitan berdasarkan kebutuhan kita.
Ilustrasi Bottleneck pada suatu proses oleh prosesor
sumber: http://thebottlenecker.com/

Namun bagaimana cara kita mengetahui bottleneck pada komputer? Kita dapat menggunakan tolak ukur secara matematis yaitu dengan cara mengukur apakah setiap perangkat komputer yang didalam komputer kita terpakai secara maksimal atau belum dalam satuan persen. Dalam sistem operasi Windows terdapat fitur yang bernama task manager yang dapat digunakan untuk melihat sumber daya perangkat keras seperti memory RAM, Harddisk, prosesor yang sedang digunakan. Disana akan terlihat presentasenya secara berkala tiap detik atas penggunaan hardware untuk memproses aplikasi dalam komputer. Sedangkan untuk melihat terpakainya sumber daya terhadap VGA harus kita install sendiri.

Ada aplikasi yang menyatukan semua pengukuran kelima sumber daya komputer seperti program NZXT, MSI Afterburner, ini terkenal dengan aplikasi monitor. Kemudian kita jalankan aplikasi benchmarking seperti 3D Mark, Unigine Heaven, Cinebench serta dapat membenchmarknya dengan game. Sewaktu kita melakukan pengamatan, kita ukur apakah sumber daya tersebut telah terpakai maksimal atau belum dengan cara meliht presentase dari grafik yang ada pada aplikasi  monitor perangkat komputer. Apa bila dalam tes atau sedang bermain presenase hardware terpaut jauh, maka ada bottlenecking.

 Contoh gw bermain permainan yang bernama Battlefield 1. Saat gw monitoring prosesor gw bekerja keras sedangkan VGA gw hanya bekerja sedikit dilihat dari presentase pada prosesor rata-rata 95 persen, sedangkan VGA gw hanya 20 sampai 25 persen saja. Kemudian tampilan grafs gw sewaktu main setelah diatur paling minimal saja tetap patah-patah dan tidak enak dilihat. Lalu bila gw menjalankan pengukur gambar perdetik atau FPS (Frame Per Second) menggunakan Fraps, menunjukan 20 frame per detik serta ada hang atau jeda beberapa saat.  RAM  hanya terpakai rata-rata 60 persen, berarti masih sisa banyak dan tidak ada masalah. Harddisk pun memproses secara patah-patah dan lama terlalu sering berkedip di lampu indikator harddisk yang berada pada casing komputer.
Dilihat dari presentase fik tersebut yang diperbaruhi tiap detik, dilihat prosesor yang bekerja keras dan VGA bekerja sedikit, sehingga menahan potensi performa VGA tersebut untuk diproses oleh prosesor. Sebab prinsip kerja dasar komputer yang sebelumnya sudah dijelaskan. Semua proses perintah input  dan output diatur oleh prosesor. Semua komponen sudah mumpuni tetapi prosesornya bekerja keras, memproses data. Setelah mengetahui permasalahanya, kita cek prosesornya menggunakan Intel Core 2 Duo sedangkan VGA nya menggunakan Nvidia GTX 1050. Prosesor tersebut merupakan seri keluaran lama, sekitar tahun 2006 sampai 2008, sedangkan Nvidia GTX 1050 Ti merupakan VGA keluaran tahun 2017 yang dari diukur tahun produksinya saja sudah beda jauh. Solusi mengatasinya, dengan cara mengganti prosesor dengan keluaran prosesor yang lebih baru.
Tentunya dari segi teknologi arsitektur pada sebuah prosesor tahun 2006 sangat berbeda dengan tahun 2017, dimana yang lebih hemat daya, efisien, serta lebih cepat performanya. Disinilah kita perlu mengetahui perkembangan tentang perangkat keras komputer untuk membandingkan perangkat satu dengan perangkat yang lainnnya. Dalam kasus ini tentu terbuang dana yang sia-sia karena VGA tersebut tidak mencapai performa potensialnya sewaktu gw memperbaharui perangkat komputer. Karena tidak mencapai performa potensial tentunya otomatis tidak memenuhi kebutuhan gw untuk bermain Battlefield 1. Padahal dana tersebut bisa gw alokasikan untuk mengganti Prosesor keluaran terbaru yaitu Intel Pentium G4650 yang memiliki arsitektur lebih baru, efesiensi lebih baik, Clock-Speed yang lebih tinggi, serta memiliki performa yang lebih baik serta dukungan perangkat lunak yang lebih menjamin.

Lalu bagaimana dengan overspec? Contohnya gw punya dana sebelas juta untuk membuat sebuah komputer. Tetapi komputer gw gunakan untuk media sosial serta mengerjakan pekerjaan kampus di aplikasi Microsoft Word rutin setiap hari, tidak digunakan lagi untuk lain-lain hal. Gw merakit dengan Spesifikasi Intel Core i5 7600k, Motherboard LGA 1151 Gigabyte serial overclock, RAM 8 GB DDR4, serta harddisk 1 Terabyte, dan VGA Radeon RX 460 2 GB DDR5. Jika kita sadari memang ini bagus untuk melakukan tugas sehari-hari gw, tetapi potensial PC tersebut tidak dipakai secara maksimal. Padahal hanya dengan menggunakan Prosesor Intel Celeron, serta tanpa menggunakan VGA dan memori hanya 4 GB, motherboard gigabyte chipset standar pun sudah cukup. Dimana kita dapat menghemat banyak sekali dana dan uang tersebut dapat dialokasikan terhadap kebutuhan lain.

Berbeda dengan  bottleneck dimana potensial hardware tidak bisa terpakai secara maksimal karena ketidak sesuaian komponen yang saling berhubungan, sedangkan overspec adalah spesifikasi komputer yang berpotensi lebih dari cukup dari kebutuhan kita namun tidak digunakan menggunakan potensi tersebut. Sekali lagi walaupun beda pengertian tetapi kedua hal ini berkaitan satu sama lain. Contoh spesifiknya misalkan gw memiliki komputer perpaduan antara teknologi lama dan teknologi baru yaitu menggunakan prosesor Intel Core i3 tahun 2011, dengan VGA Radeon tahun 2015 yang berseri R7 360. Sekarang gw mengalami kendala untuk bermain aplikasi game yang membutuhkan memori yang lebih dari spesifikasi RAM gw yaitu diatas 6 GB, karena rata-rata  game sekarang bisa memakan memori sampai 4GB, serta menggunakan aplikasi desain seperti Adobe Photoshop dan Adobe Illustrator yang cukup memakan banyak memori, sehingga 6 GB itu cukup sempit bagi gw . Kemudian gw membeli RAM merek Corsair Vegeance 16 GB frekuensi 1800 MHz. Tentunya gw akan terbebas dari masalah game yang membutuhkan memori besar diatas 6 GB.  Namun disitu terjadi overspec serta bottleneck!

Overspec tersebut dapat dilihat bahwa gw menggunakan memory sekitar dibawah sampai 6 GB. Oleh karena itu sebenarnya apa bila gw menambahkan 8 GB saja pun sudah cukup, karena gw dapat menggunakan sumber daya RAM sebesar 6 GB tanpa kendala, dibandingkan 6 GB yang sempit dan hampir penuh, dimana OS Windows langsung membatasi proses-proses yang dimana dapat menghabiskan seketika kapasitas RAM tersebut, dengan dipecah-pecah ke bagian yang lebih kecil dan dikerjakan bergiliran sehingga terjadi lagging atau hang beberapa saat.

Kemudian bottleneck dapat dilihat dari frekuensi RAM yang tidak dapat dijalankan pada 1800 karena prosesor Core i3 yang hanya dapat menjalankan frekuensi RAM paling tinggi pada 1333 MHz. Kesimpulan dari contoh tersebut untuk lebih ideal serta menghemat dana dan sumber daya dipakai secara maksimal, gw menggantinya dengan RAM 8GB 1333 MHz, dan tentunya harganya jauh lebih murah dari pada 16 GB sudah begitu frekuensinya 1800 MHz pula. Sisa dana bisa dialokasikan untuk menutupi kekurangan dana untuk menambah SSD yaitu Solid State Drive dimana teknologi media penyimpanan yang lebih efisien dan dapat memproses data sangat cepat dibanding Harddisk untuk mempercepat akses data.

Dimana kita dapat tahu bahwa perangkat tersebut sesuai dengan kita? Pertama dengan melihat dana yang kita alokasikan untuk membeli perangkat komputer, dengan itu kita dapat membatasi pilihan-pilihan perangkat yang diluar kemampuan kita. Kemudian dengan melihat informasi atau terkenal dengan review dari sumber-sumber terpercaya dan saran mereka terhadap hardware tersebut. Kemudian tampung dan pertimbangkan serta pilihlah dengan perangkat komputer tersebut dengan bijak.

Indikasi terjadi Bottleneck pada CPU yang kurang memadai
sehingga performa tidak maksimal karena GPU tidak digunakan
seluruhnya. Sumber: http://thebottlenecker.com/
Kemudian performa setiap kita menjalankan aplikasi pun bisa berbeda karena ada aplikasi yang CPU Bound dimana aplikasi tersebut lebih banyak menggunakan sumber daya prosesor serta ada yang GPU Bound, dimana sebuah aplikasi lebih banyak menggunakan sumber daya VGA dibanding prosesor. Sehingga ini bisa terjadi bottlenecking oleh aplikasi.

Pada dasarnya tolak ukur pada bottleneck serta overspec itu relatif dan tidak ada yang benar-benar mutlak seratus persen karena balik lagi kepada diri kita masing-masing. Apakah kebutuhan kita sudah terpenuhi atau belum. Namun karena banyak orang yang mempunyai dana terbatas, sehingga kita membutuhkan komputer yang memiliki bottleneck minimal dan tidak overspec, sesuai dengan kebutuhan penggunanya.


Disitulah perlunya kita mengetahui perkembangan teknologi pada masa kini, sehingga kita dapat memilih perangkat komputer yang sesuai dengan kebutuhan kita dan menghemat pengeluaran kita namun tetap mendapatkan performa yang maksimal.



Sekian artikel yang panjang ini. Karena topik ini memang yang paling menarik buat di bahas dan banyak sudut panjangnya. Sekali lagi ini dari sudut pandang gw pribadi. 

Test Ride Kawasaki Z650>>Turunan dari Kawasaki ER-6n

Kawasaki Z650, Moge 650 CC
Halo sobat, kali ini ane mau ngereview motor yang baru launching di Indonesia dan kebetulan ane dapat kesempatan tes ride di event gaikindo/GIIAS 2017 yang diadakan pada ICE BSD.
Kebetulan ane dateng pagi sambil liat-liat booth yang masih persiapan, dan ane lewat ada tesride disitu, dan karena penasaran ane liat aja ke tempat tesride di sana.

Ngobrol ama penjaga booth
Dan ternyata disana disediakan banyak motor seperti CBR 250RR, Honda CB500x, Honda CRF 250, ada KTM, Benelli, Ducati Scrambler, scooter Vespa ada juga disana dan Kawasaki. Kebetulan di booth Kawasaki ada motor keluaran baru yaitu Z650.
Karena ini moge keluaran baru di Indonesia, ane mau jajal dan lebih tau lagi gimana karakter ini motor. Langsung aja ane sebentar ngobrol ama penjaga boothnya, baik ramah orangnya.

Sebelum tes ride motor ini, ane diharuskan mengenakan jaket Taichi Kawasaki. Wah ini katanya jaket enak, kesempatan ane pake ini jaket serta helm yang disediakan. Merknya nolan puka. Behhhh mantab hari itu lg beruntung tesride lagi sepii! bisa terasa bebas jajal wkwkwk.
Oke ngobrol sebentar sambil pakai helm dan jaket, lalu langsung brumm!



Panel speedometer Z650

Eh ga langsung brum sih wkwkwk pertama mau tau ini beratnya gimana waktu diem. Mmm motornya yang jelas lebih berat dari rata-rata 250cc, kalau di internet bobotnya itu sekitar 187 kg. Kalo untuk ukuran moge mah ini enteng sih, dan juga ga terlalu berat setelah ane naekin.

Lalu instrumen panelnya full digital. Menurut ane sih desainnya biasa aja, ya ciri khas digital ya itu-itu aja serba angka, hanya dibantu angka RPM yang masih analog, tapi kombinasi ini cukup oke lah. Langsung nyalain nyiiiit bunyi Injeksinya jalan serta langsung muncul angka-angkanya.


yak setelah geber-geber sdikit mau tau suaranya 650 cc 2 silinder yang padat. Beda dengan ninja 250, mantab suaranya padat dan garang tapi alus. Brom brom.




langsung siap-siap pertama putaran pertama ane mau pelan-pelan dulu biar tau kopling serta bawa handling dasarnya kayak gimana. Waktu jalan lurus pelan ane ngerasa wah ini tarikannya galak ini mo dari bawah ampe atas. pas galama ane plintir pelan-pelan makin dalem bener tiap plintiran ane itu seperti emang dorongnya ga telat. Itu masih pelan ya. Lalu putaran ke dua setelah ane dapet feelingnya, langsung gas hampir POLLL. Busyeeetttt ni motor edan sadis wkwkwkwkwk... kek naek roller coaster busetbusetbusettttt. parah abis. Nariknya itu aja blom redline, lintasan kurang cukup.

Kerasa tendangan 2 silinder 650 cc edian tenan ki montor. Itu di situ trek cuma butuh gigi 1 gak perlu 2! Tadi ane paksa aja sih biar tau perpindahan giginya ke dua gimana. Ternyata alus gan :).

Lalu sisi suspensi, motor ini sangat nyaman dalam melibas suspensi, ada jalanan gundukan disitu buat ngetes suspensi, ane aja jalan 40km/jam dah masuk jalan gruduk-gruduk aja masih stabil dan tidak membuat ane pusing hehehe. Mirip sekali degan suspensi Thunder gsx 250 cuma agak lebih enak ini. 


Lalu sisi handling, motor ini cukup ringan ya untuk di moge kelasnya, dan karena berkat mesinnya yang kuat ane bisa zigzag tanpa perlu neken gas dan tarik kopling sedikit pun! Ini motor dah jalan sendiri stabil tinggal kita kendalikan keseimbangan tubuh kita. Enak banget, Agak rebah pun juga oke juga dengan ini motor. Bobot beratnya tidak terlalu kerasa pada motor ini ketika jalan dengan kecepatan yang tidak terlalu pelan, misal 20-30km/jam.












Ohya, posisi riding ini, sebenarnya peringkat satu utama dalam ane kalau memilih motor atau mereview. Posisi ridingnya enak! Seperti Thunder 250, mantab sekali ga pegel, cuma agak nunduk dikit. Jadi ini cocok buat jalan jauh atau touring ke luar kota.

Masalah konsumsi bensin atau borosnya ya ane gak bisa kasih tau karena disini short review saja di pameran GIIAS, bisa lihat konsumsi bahan bakar teknisnya di internet. Yang jelas 650 cc 2 silinder ya lebih hemat lah dibanding Yamaha R6 yang 4 silinder atau silinder lebih lainnya.










Jadi dari ulasan ane diatas dari motor Kawasaki Z650 ini:
1. Sebagai Moge touring, atau sebagai motor pendamping kita di perjalanan yang jauh
2. Kurang cocok buat harian karena tenaganya yang terlalu overkill untuk di perkotaan
3. Buat mejeng di hari-hari tertentu atau week-end cocok
4. Bukan buat balapan atau cari sensasi ngebut walaupun pakai ini bisa ngebutbutbut sangat kencang, karena posisi duduk ga cocok
5. Tidak disarankan untuk motor PEMULA! karena tenaga terlalu buas atau tidak disarankan juga untuk yang baru bisa motor kopling.
6. Sebagai moge yang mendamping riders yang tidak gampang emosi serta tidak buat balap-balapan dengan alay-alay dijalan (walopun bisa dan easy banget kwwwkw)

Oke gan, demikian review dari ane atau pendapat ane tentang moge Kawasaki ini :D 
Sekian...












Review: Xiaomi Redmi 2 Prime

Halo sobat, ketemu lagi dengan tulisan artikel di kategori teknologi. Kali ini ane mau bahas sekaligus curhat (apaan sih curhat org review, cma barang yang di review sudah tidak ada, kadang memberi kenangan.....wwkwk) tentang Hanphone/HH/Cell phone/...sama aja sih wwkwwk, Tentang Xiaomi Redmi 2 Prime!

HP ini masih dicari oleh beberapa orang, waktu ane ngelapak saja dalam sehari sudah ada sekitar 5-7 penawar. Padahal gak mau jual ane ga rela cuma ya karena kebutuhan aja. Apa aja kebutuhannya kenapa ane jual? nanti aja ya biar penasaran hehehe. 

Oke pertama kali ane beli ini karena hp ane sebelumnya rusak. HP lama cukup lama juga nemenin ane selama 2.5 tahun, dan akhirnya wafat juga. Oke sebelum ane UN, ngadepin ujian banyak dulu, wah selama 3-4 bulan ane ga pake hp. Sebenernya gak masalah, belajar bisa konsentrasi kwwkwk. Tapi yang jadi masalah, rasanya jadi buta, gak tau info apa-apa kedepannya. Apalagi sekarang jarkom (Jaringan komunikasi) dulu di sekolah dah pake hp semua gaada lagi yang pakai SMS. Wah pusing dah. Cuma Puji Tuhan ane bisa lewatin masa-masa itu. Pas sehari setelah selesai UN, ane mesen Xiaomi Redmi 2 Prime. Kebetulan ane suka pake Xiaomi karena HP bokap ane Xiaomi dan pake MIUI itu enak. Gak usah pakai App Drawer, UI nya gampang. Mungkin orang yang gak biasa pake MIUI bilang miui jelek, gak ada app drawer, kaku. Itu Style iOS. Kalo di ane malah justru mudahin ya karena itu dari pada mencet2 lagi kek kurang kerjaan kwkwwk. HP ane sebelumnya pake custom ROM miui V6, tapi berat banget gila, lag. Tapi pas free ramnya bagus, ya mulus enak gtu. MIUI terkenal boros ram. Tapi tidak kalo di devicenya sendiri.

Bokap ane pake Xiaomi Redmi Note 1 bukan 3G. Waktu belom pertama kali dijual di Indonesia, bokap ane dah beli di Singapore import. Specnya Octa Core, RAM 2 GB. Itu HP dah kebanting berkali2 tapi masih gila jos aja. Bandel, sensitivitas screennya gila masih kek baru. Dewa abis.....
buset kok jadi review xiaomi redmi note 1 yaaa...pdhl reviewnya redmi 2 wkwkwk....ya itu sih latar belakang sedikit kenapa ane memilih Xiaomi redmi 2 Prime sih....

HP Bokap Ane- Xiaomi Redmi Note 3G
Oke langsung aja ke reviewnya. Xiaomi yang ane pake adalah Xiaomi Redmi 2 Prime warna hitam. Varian jarang biasanya warna hitam hehehe. Bedanya Xiaomi Redmi 2 biasa dengan Xiaomi Redmi 2 Prime adalah spesifikasi hardware, dimana Xiaomi Redmi 2 Prime menggunakan RAM 2 GB, memori internal 16 GB, sedangkan Xiaomi Redmi 2 biasa separuhnya. 

Dari segi penampilan fisik, sama persis, tidak ada yang beda. Langsung to the point aja:
-Layar 4,7 inci
Xiaomi Redmi 2 series (Prime sama aja dari penampilan)
-Prosesor Quallcomm Snapdragon 410 MSM8906 1.2 GHz arsitekturnya 64 bit (Cortex A53)
-VGA/GPU Adreno 306
-RAM 2GB LPDDR3, Memori internal 16 GB
-Sinyal 4G/3G
-Proteksi Dragon Trail
-Kerapatan Pixel layar: 310 PPi resolusinya 720p
-Kamera belakang 8mp, kamera depan 2mp
-Batre 2200 MAh li-poly
-Aslinya MIUI 6 4.4 Kitkat bisa di upgrade ke miui 8 Lolipop tapi masih 32 bit

Lengkapnya silahkan cari di internet sendiri kalau ke teknisnya ya.


Segi layar
Layar 4,7 inci, menurut ane sudah sangat pas banget, masuk kantong gampang, kecil gak, gede gak, jadi suiteable banget. Buat baca masih enak, game enak.Sayangnya kalau buat kerja ketik-ketik masih kurang oke lah. Kalau lebih oke pake layar 5.5 inci keatas. Layar resolusi 720p namun cukup tajam berekrapatan 310 ppi. Ukuran ini cukup pas lah dan cocok menggunakan resolusi 720p serta menyesuaikan hardware yang ada.

Hardware dan Performa 
Hardware yang didukung prosesor Cortex A53, dengan SOC Quallcomm Snapdragon 410, ram 2 GB, itu emang bener stabil, oke buat multitasking. Notif gak telat masuk asal kita lock aplikasi utama kita di MIUI untuk seri yang prime ya. Katanya kalo seri yang biasa notif sering telat masuk. OS yang didukung awalnya itu seri Kitkat 4.4. Namun dapat pembaharuan Lolipop MIUI 8 cuma lama banget buat dapetin update nya. Konektivitas 4G Okelah, kita tau 4G cepet, dan tergantung dari wilayah yang tercover. Skor antutu yang terakhir didapat kisaran 26000an di seri Lolipop. Nanti foto Antutu menyusul. Tapi saat maen game yang cukup berat seperti vainglory atau mobile legends atau grafik yang detail-detail, hp ini kurang kuat dan mumpuni menurut ane. Masalah panasnya, masih dalam taraf wajar, tunggu setengah jam full maen ane baru ngerasain anget. Dan ketika buat bener-bener multitasking kerjaan di HP seperti presentasi, pake powerpoint mobile, hp ini agak mengalami kendala. Kurang paham apa karena prosesornya atau GPU nya. Namundengan didukung android lolipop bisa punya banyak akun serta second space yang didukung MIUI.


Baterai
Segi Batre ini ane sukanya dari MIUI dan Xiaomi. Ini batre cuma 2200 MAh tapi tergolong irit. Ini ane bisa pake seharian. Pagi 100 persen, malam mau tidur abis. Gak pernah sehari cas 2x dibanding hp sebeblumnya yang kapasitas 1800 MAh. Memang MIUI terkenal dengan manajemen daya yang baik. Ane juga ngerasain lebih lama nyalanya waktu hp lama ane pake rom MIUI.

oke dari ulasan diatas bila kita ringkas lagi maka point Plus minusnya adalah:

+Harga terjangkau, baraunya cuma 1.8 jutaan
+Main game secara umum lancar
+Performa setara Samsung Galaxy J5
+Multitasking lancar, media sosial lancar
+layar pas tidak besar tidak kecil
+Daya tahan batre yang lama 
+Resolusi HD dengan kerapatan yang cukup tinggi yaitu 310ppi

-Kurang buat main game berat atau setingan grafik dinaikan agak kewalahan
-Kalau nyari buat benr-benar bisa multitasking kerja, hp ini kurang recommended karena belum support android Nougat yang bisa multiwindow serta beberapa menjalankan software produktif seperti powerpoint mobile kurang lancar
-MIUI nya masih android L, 32 bit pula
-Update Xiaomi lama 


Ulasan dan kesimpulan:
Kalau yang mau beli HP ini, cocok bagi orang yang mau tau gimana sih Xiaomi itu, atau mau eksplor MIUI itu kek gimana dan HP ini cocok bagi orang-orang yang hobi oprak oprek Android. Ane gak perlu root aja dah ubah boot animation, font pula. HP ini gak recommended bagi yang emang bener-bener suka game. Ubah bootloader gampang serta rootnya bnyk tutorial.

Kesimpulannya beli lah hp ini kalau kalian mau performa stabil, baterai handal, serta sesuatu yang beda (MIUI OSnya kan beda dibanding HP lain) serta harga yang terjangkau

Sekian review hp dari ane selama pemakaian 1 tahun ini. 


foto-foto nanti menyusul yaa




Thunders: 250 vs 125

Halo sobat yang sedang searching ato penasaran ama produk motor sport Suzuki satu ini, ini lah sobat dapatkan. 

Logo khas Suzuki Thunder
suzuki thunder gsx 250
Suzuki Thunder GSX 250 tahun 2005
Ane mau sharing sedikit aja tentang perjalanan nih motor yang gw tau. Thunder merupakan motor produksi suzuki yang mulai produksinya sekitar tahun 1999an sampai sekarang (tahun 2016 karena bentar lagi ane buat mo masuk tahun depan 2017 wkwkwk) yang katanya dah discontinue. Maklum discontinue karena motor ini jarang yang meminat karena peminatnya kurang banyak dan gw liat pun yang punya Thunder juga cukup jarang. Suzuki Thunder yang di produksi di Indonesia bermesin 250 cc dan 125 cc. Versi pertama yang keluar duluan itu 1999-2005 yang versi 250 cc. Ini merupakan motor 250 cc pertama yang masuk di Indonesia pada tahun segituan dan harga pada waktu itu di bandrol sangat mahal. Waktu itu juga abis krisis moneter juga kan jadinya tumpplek blegk.

Jadinya orang jarang yang beli Thunder ini yang orang kaya aja 😆. Dulu dibilang motor orkay. Karena penjualannya dikit banget ya akhirnya suzuki ngeluarin pengganti nya biar neken biaya dan selera orang waktu itu disini pake motor batangan keren dan yang duitnya pas pasan tapi bisa beli, akhirnya keluarin deh Thunder versi lebih kecil yaitu yang 125 yang dikenal dengan EN 125. Thunder 125 berhasil mendongkrak penjualan. Ya jadinya lebih laku sekali dibanding yang 250. Bayangin aja ane survei dari internet dan denger dari orang-orang kalau Thunder 250 itu dari tahun 1999-2005 cuma laku 8000 unit! Ya bisa bandingin aja sekarang populasinya. 8000 Unit bagi provinsi di Indonesia, bagi lagi yang udah di pretelin motornya, bagi lagi yang udah di jadi bahan motor custom, bagi lagi yang udah taulah diapain lg motornya wkwwk. Nemu standaran di jalanan aja dah susah banget, ama di parkiran. Beda ama Thunder 125. Lumayan jarang tapi itungannya masih banyak yang punya. 

perbandingan thunder 125 dengan thunder 250
Lampu Thunder EN 125
To the point langsung deh kwwkwk...Sejarahnya lumayan bikin waktu ama kalo di analisis kenapa Thunder begini begitu hehehe....Kebetulan ane punya temen yang punya Thunder 125. Kemaren abis pergi jalan-jalan ke Mangga Dua trus makan. Gw rencacna aja nih pengen bikin perbandingan Thunder 125 ama motor gw. Ane dulu sempet cari-cari di blog eh ga nemu yang bikin artikel perbandingan T 125 dengan T 250 wkwkwk. Yodah lah kesempatan aja biar orang makin tau. Soalnya mah orang-orang sekarang ngaku jago tau-tau motor Thunder taunya 125 doang kwwkwk. Gayanya dah kaya paling tau selangit hahahaa...Sans aja itu cma bwt orang2 yang merasa aja. 

Nah pulang dari tempat makan deket rumah langsung aja ta bandingi T125 dengan T250. Motor ane Standar semua. Cuma ganti Spion (asli ada soalnya sayang), Shockbreaker ganti Nitrox punya Pulsar (asli ada) ganti ban depan lebih tebel aja. Motor temen ane Full standar cma ganti spion juga wkwkwkk. Oya temen ane Thunder 125 tahun 2007 yaa. 

  • Segi Bentuk
  • perbandingan thunder 125 dengan thunder 250 2Thunder 125 dengan 250 jika asal liat aja tuh mirip. Tapi ketika sama-sama berhenti. Perbedaan mulai bermunculan :V . Yang gw liat ukuran ban standarnya Thunder 250 jauh lebih besar dibanding 125 yang agak lebih cungkring. Bentuk tangki yang atasnya agak beda dan kunci bensinnya juga beda. Thunder 125 bentuk tangki atasnya agak flat, sedangkan Thunder 250 lebih ada cembungnya.

    perbandingan thunder 125 dengan thunder 250 3Lalu Shock depan Thunder 250 lebih besar dan lebih tinggi dibanding Thunder 125. Kaki-kakinya pun t250 lebih besar juga. Posisi Sein  Thunder 125 persis di tengah-tengah samping bohlam, berbeda dengan Thunder 250 yang di bawah bohlam. Sasisnya ane liat lebih besar thunder 250 terutama di penyangga mesin dan di deket komstirnya. Lalu bentuk lampu Thunder 250 kaya lampu dari mobil-mobil klasik bulet dibannding thunder 125. Lampunya t250 chrome nih yang ane suka muluss wkwkwk. Lalu yang paling menjadi ciri khas motor ini tuh ya gaada meteran bensinnya. Thunder 125 ada semua, kecuali Thunder 250. Tapi gw ga perna dorong kok. Karena ada triknya wkwkwk. Dan gw tau kapan mesti isi bensin kapan masih ada.

    perbandingan thunder 125 dengan thunder 250 4perbandingan thunder 125 dengan thunder 250 5Lalu pilihan warna nya juga beda. Thunder generasi 2005an 2004 warnanya belang. Punya gw termasuk kategori Thunder biru cma belang silver. Sedangkan Thunder 125 setau gw gaada warnanya yang belang. Jadi sepasang semua. Kecuali Thunder generasi awal yang 1999 2000an ama 2001 jarang ada yang belang warnanya. Knalpotnya Thunder 250 lebih besar dan gaada covernya jadi ati-ati aja kalo kena bisa nyess wkwkwk. Kalo T125 ada covernya. Velg T 250 adanya cuma velg jari-jari doang aslinya. Kalo T 125 ada CW ama SW nya kalo gasalah kwwkwk. Kalo rem, disc depannya beda tiang dari radius tengahnya ke luarnya T125 ama T250 cma ane lupa-lupa ingat kwwkwk. Yang jelas kalo T250 ada setelan jarak renggang dari tangannya ada 4 setelan disitu yang ada bunderan ada angka diputer. Kalo diliat dari spesifikasi nya Thunder 250 lebih panjang sedikit dan lebih berat. T 250 beratnya sekitar 140 atau gak 145 kg, sedangkan t 125, 127kg, atau 130 kg an.  Terakhir yang gw liat footstep Thunder 250 bisa dilipet. Thunder 125 ga bisa wkwkwk


  • Segi Mesin dan Performa
  • perbandingan thunder 125 dengan thunder 250 6Thunder 250 Dipersenjatai mesin 1 Silinder SOHC 4 klep dengan teknologi TSCC (Twin Swirl Combustion Chamber), 249cc Karburator, bertorsi 21 Nm, berdaya 22 hp/ps. On the weel 20 hp. Kapasitas oli 1400 ml. Spek lengkapnya bisa cari-cari sendiri di web hehehe.

    Tarikan nya enteng. Dibanding R25 (bukan bmw r25 yaa tpi yamaha) tarikan bawahnya nendang banget kalo pake ini wkwkw. 0-100 gampang. Gigi 1-4 Thunder ini depan. Cuma kalo da maen top speed kalah ama R25. Kalo dibanding Ninja 250 gatau gw soalnya blom pernah nyobain kwwkwk. Mirip2 kaya R 25 mungkin maen tarikan bawah tanjakan, ngebut kecepatan tertentu dibawah 100 masih dibawah Thunder 250. Bensin sekitar 1:30 sampai 1:25. Knalpot header pembuangannya 2. Beda dibanding dengan Thunder 125 yang cuma 1. Blok mesin Thunder 250 Juga lebih besar dibanding T125 . Di mesin Thunder 250 terdapat tuas dekompresi di silinder headnya. Ini berguna banget kalo lagi electric stater keok. Soalnya engkol 250 lumayan berat juga dibanding motor kelas cc di bawahnya wkwkwk. Tapi sering juga lupa pake yaudah sekalian olahraga jadi biasa wkwkwk. 
    perbandingan thunder 125 dengan thunder 250 8
    Mesin Thunder 125 CC
    perbandingan thunder 125 dengan thunder 250 7
    Mesin Thunder 250 CC 

    Thunder 125 Dipersenatai mesin 1 Silinder SOHC 2 klep, tidak pakai teknologi TSCC, Karburator, 124cc, berdaya 11hp, torsinya sekitar 9,4 Nm. Kapasitas Oli 1000 ml. Kalau Thunder 125 ini blok mesinnya kelihatan besar. Malah lebih besar dari Tiger yang 200 cc. Makanya ama thunder 250 hampir mirip gedenya. 

    Sebenernya mesinnya kecil, karena sirip-sirip yang dibikin besar dan banyak biar mirip seperti kakaknya dulu kelihatan besar mesinnya. Kalo performanya sih standar-standar aja. Ini tarikannya emang gw wajari agak lemot karena bobotnya yang gede kaya motor rata-rata 150 cc. Jadi wajar ini waktu gw nyobain tarikannya kurang ada nariknya wkwkwk. 

Dari segi lain, Thunder ini sama-sama enak dan stabil. Suspensinya yang nyaman baik 125 maupun 250. Awetnya pun juga kata temen gw yang 125 lumayan juga. Dibanding 250 sparepart 250 mahal banget kwwkwk. Partnya sebagian besar sama dari moge gsx 400-1400cc nya Suzuki. Sparepartnya kebanyakan buatan asli jepang dan lokal, dibanding Thunder 125 yang diimpor dari China dan lokal juga ada. Lalu terakhir suara. Suara Thunder 250 lebih "Thunder" dibanding T125 wkwkwk. Dentumannya kalau asal denger dari aga jauh mirip Yamaha Scorpio. Tapi kalo yang tajem telinganya beda. T250 lebih bass dan suaranya lebih garang. Sedangkan t125 lebih alus, lebih mendem dan kalau ngebut gak brisik dan lebih mendentum kaya T250. T250 kalo da agak ngebut, knalpotnya suaranya kaya pake knalpot racing. Padahal knalpot standar pabrik ga diapa2in tuh kwwkwk. 
perbandingan thunder 125 dengan thunder 250 9






















Sekian artikel komparasi ini. Ane buat cuma buat menambah wawasan aja hehehe. Walaupun beda
 tetapi tetap 1 Thunder!!

My Images

Di samping gw suka ngegame, otomotif, dll....kadang waktu luang iseng-iseng aja bikin gambar gtu atau edit-edit gambar hehehe.....lumayan mengasah kemampuan seni juga...ini sih dah lama ya...dah hampir sebulanan lebih gak gambar-gambar heheh...ini salah satu nya karya gw

(kalo bagus makasih yaaa, kalo jelek ya namanya juga krocoo..ane bukan anak dkv, tapi buat iseng-iseng aja wwkwkwk)

Hinata und Battlefield 














Buat yang penasaran ini bikinnya pake apa, gw bikinnya pake Illustrator dasarnya, dan di render di Photoshop. Tapi kalo misal buat edit gambar-gambar raster biasa, gw pake photoshop di bantu pake Wacom Intuos :v


Jelek semua ya wkwkwkwk...Sori ane kroco gannn
kalo mo liat lebih lagi monggo mlebu ke http://hansrenee.deviantart.com/

Sekian yaaa :D